Kamis, 03 Januari 2008

STRUKTUR DAN PROSES SOSIAL DI DALAM SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Sosiologi mempelajari komunikasi dalam konteks proses dan interaksi sosial, dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok. Ini tampak jelas dari beberapa definisi komunikasi yang menggunakan prespektif sosiologi. Colin Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai “usaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda, memiliki bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan” Harnack dan Fest (1964) menganggap komunikasi sebagai “proses interaksi diantara orang untuk tujuan integrasi intrapersonal dan interpersonal”. Jadi sosiologi komunikasi adalah ilmu yang memberi pemahaman tentang kajian sosiologis dari kegiatan komunikasi, khususnya komunikasi massa. Kajian dari sosiologi komunikasi meliputi hubungan media massa dengan institusi sosial lain yang ada dalam masyarakat, hubungan didalam institusi media termasuk proses produksi isi media dan hubungan media massa dengan khalayak.

Jadi hubungannya Sosiologi mempelajari interaksi sosial dan interaksi sosial harus didahului oleh kontak dan komunikasi. Karena itu, setiap buku sosiologi harus menyinggung komunikasi. Dalam dunia modern komunikasi bukan saja mendasari interaksi sosial. Teknologi komunikasi telah berkembang sedemikian rupa sehingga tidak ada satu masyarakat modern yang mampu bertahan tanpa komunikasi, sebagaimana yang ditulis oleh De Fleur, D’antonio, dan De Fleur (1977:409) : “ untuk memahami organisasi dan berfungsinya kelompok yang sekompleks masyarakat, kita perlu meneliti sistem komunikasi pada seluruh tingkatannya. Salah satu tingkatannya, komunikasi massa, mengisyaratkan penggunaan alat-alat mekanis dan elektronis. Ketika masyarakat modern tumbuh lebih besar dan lebih kompleks, media tersebut makin diandalkan untuk mencapai tujuan kelompok tertentu seperti menyebarkan berita, menyajikan hiburan massa, menjual barang, mengarahkan kesepakatan politik, dan sebagainya. Para ahli sosiologi sangat tertarik pada cara bagaimana berbagai corak masyarakat mengembangkan sistem komunikasi massa tertentu untuk mencapai tujuan mereka”.

Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa sosiologi mengkaji masyarakat dari sisi struktur sosial dan dinamika sosial. Struktur sosial itu meliputi struktur sosial masyarakat berupa kelompok dan lembaga-lembaga sosial, lapisan serta kekuasaan, sedangkan dinamika sosial adalah fungsi-fungsi masyarakat yang terlibat dalam proses sosial, perubahan sosial, atau bentuk abstrak interaksi sosial

v Struktur Masyarakat

1. Kelompok Sosial

Kehidupan kelompok adalah sebuah naluri manusia sejak ia dilahirkan. Naluri ini yang mendoronguntuk selalu menyatukan hidupnya dengan orang lain dalam kelompok. Untuk memenuhi naluri manusia ini, maka setiap manusia saat melakukan proses keterlibatannya dengan orang dan lingkungannya, proses ini dinamakan adptasi. Kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia dalam himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang umumnya secara fisik relatif kecil yang hidup secara guyub. Ada empat kelompok sosial yang dapat dibagi berdasarkan struktur masing-masing kelompok, seperti :

Ø Kelompok Formal-Sekunder yaitu kelompok sosial yang umumnya bersifat sekunder, bersifat formal memiliki aturan dan struktur yang tegas, serta dibentuk berdasarkan tujuan-tujuan yang jelas pula.

Ø Kelompok Formal-Primer yaitu kelompok sosial yang umumnya bersifat formal namu keberadaannya bersifat primer.

Ø Kelompok Informal-Sekunder yaitu kelompok sosial yang umumnya informal namun keberadaannya bersifat sekunder.

Ø Kelompok Informal-Primer yaitu kelompok sosial yang terjadi akibat meleburnya sifat-sifat diluar kelompok formal-primer yang tidak dapat ditampung oleh kelompok formal-primer.

2. Lembaga (Pranata) Sosial

Lembaga (Pranata) sosial adalah sekumpulan tata aturan yang mengatur interaksi dan proses-proses sosial didalam masyarakat. Wujud konkret dari pranata sosial adalah aturan, norma, adat istiadat dan semacamnya yang mengatur kebutuhan masyarakat dan telah terinternalisasi dalam kehidupan manusia dengan kata lain pranata sosial adalah sistem norma yang telah melembaga atau menjadi kelembagaan di suatu masyarakat.

3. Stratifikasi Sosial (Social Stratification)

Stratifikasi sosial adalah struktur sosial yang berlapis-lapis di dalam masyarakat. Lapisan sosial menunjukkan bahwa masyarakat memilki strata, mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Menurut Pitirim Sorokim yang dikutip dari Soekanto, Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk dan masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat (Soekanto,2002:228), yaitu kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas rendah.

4. Mobilitas Sosial

Menurut Horton dan Hunt (Narwoko dan Suyanto, 2004:188) mobilitas sosial dapat diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Mobilitas bisa berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial dan biasanya termasuk pula segi penghasilan yang dapat dialami oleh beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok.

5. Kebudayaan

Kebudayaan adalah produk dari seluruh rangkaian proses sosial yang dijalankan oleh manusia dalam masyarakat dengan segala aktivitasnya. Dengan demikian maka kebudayaan adalah hasil nyata dari sebuah proses sosial yang dijalankan oleh manusia bersama masyarakatnya. Dalam kebudayaan terdapat tujuh unsur budaya (Koentjaraningrat,1979:218), yaitu :

Ø Sistem Teknologi (Pakaian, alat-alat rumah tangga dan senjata)

Ø Sistem Mata Pencaharian (Pertanian, peternakan dan sistem produksi)

Ø Sistem Kemasyarakatan (Sistem Kekerabatan, organisasi politik dan sistem hukum)

Ø Bahasa (Lisan dan tertulis)

Ø Kesenian (Seni rupa, seni suara, dan seni gerak)

Ø Sistem Pengetahuan

Ø Religi atau sistem kepercayaan

v Proses dan Interaksi Sosial

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, sedangkan bentuk khususnya adalah aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara keolmpok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia (Soekanto,2002:62). Gillin mengartikan bahwa interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial dimana yang menyangkut hubungan antar individu, individu dengan kelompok atau antar kelompok dengan kelompok. Sebuah hubungan dapat diartikan sebagai interaksi sosial jika memilki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Jumlah pelakunya dua orang atau lebih

2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang

3. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang

4. Adanya tujuan yang hendak dicapai

Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial yaitu :

1. Adanya kontak sosial

Kata kontak dalam bahasa inggrisnya “contack”, dari bahasa lain “con” atau “cum” yang artinya bersama-sama dan “tangere” yang artinya menyentuh . Jadi kontak berarti sama-sama menyentuh.. Kontak sosial ini tidak selalu melalui interaksi atau hubungan fisik, karena orang dapat melakuan kontak sosial tidak dengan menyentuh, misalnya menggunakan HP, telepon dsb.

Kontak sosial memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

  1. Kontak sosial bisa bersifat positif dan bisa negatif. Kalau kontak sosial mengarah pada kerjasama berarti positif, kalau mengarah pada suatu pertentangan atau konflik berarti negatif.
  2. Kontak sosial dapat bersifat primer dan bersifat sekunder. Kontak sosial primer terjadi apa bila peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misanya kontak antara guru dengan murid dsb. Kalau kontak skunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui perantara. Missal percakapan melalui telepon, HP dsb.

2. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu

  1. komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan atau pemikiran pada pihak lain.
  2. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, informasi.
  3. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
  4. Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan
  5. Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.

Ada tiga tahapan penting dalam komunikasi

  1. Encoding . Pada tahap ini gagssaan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar . dalam tahap ini komunikator harus memilih kata atau istilah ,kalimat dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.
  2. Penyampaian. Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaiakan . Penyampaian dapat berupa lisan dan dapat berupa tulisan atau gabungan dari duanya.
  3. Decoding Pada tahap ini dilakukan proses mencerna fdan memahami kalimat serta gambar yang diterima menuruy pengalaman yang dimiliki.

Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial ;

  1. Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain
  2. Sugesti . Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat bewrfikir rasional.

Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai berikut:

    1. orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang disugesti, misalnya orang tua ulama dsb.
    2. Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang disugesti.
    3. Kelompok mayoritas terhadap minoritas.
    4. Reklame atau iklan media masa.
  1. Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
  2. Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam keadaan orang lain.
  3. Empati yaitu merupakan simpati yang menfdalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.

Sumber informasi yang mendasari interaksi

  1. warna kulit
  2. usia
  3. jenis kelamin
  4. penampilan fisik
  5. bentuk tubuh
  6. pakaian
  7. wacana

Tidak ada komentar: